Dari Punchcard ke NVMe: Evolusi Penyimpanan Data

Dari Punchcard ke NVMe: Evolusi Penyimpanan Data

Sejarah penyimpanan data modern bisa ditarik dari akhir abad ke-19, ketika Herman Hollerith memperkenalkan punchcard tabulator untuk sensus 1890 di Amerika Serikat. Punchcard menjadi standar industri selama puluhan tahun, memungkinkan data direkam, dibaca, dan diolah secara mekanis.

IBM kemudian mendominasi era punchcard, namun kebutuhan komputasi yang semakin besar mendorong lahirnya inovasi baru. Pada tahun 1956, IBM 305 RAMAC memperkenalkan hard disk drive (HDD) pertama di dunia. Meski hanya berkapasitas 5 MB, perangkat seberat satu ton ini menjadi tonggak awal penyimpanan magnetik modern.

Seiring waktu, HDD terus berevolusi: dari piringan besar berdiameter 24 inci hingga form factor 3.5 dan 2.5 inci yang kini umum digunakan. Kapasitas pun melonjak dari megabyte, ke gigabyte, hingga ke terabyte, menjadikannya tulang punggung penyimpanan komputer selama puluhan tahun.

Memasuki abad ke-21, muncullah Solid State Drive (SSD) berbasis flash memory. Tidak lagi bergantung pada piringan berputar, SSD menawarkan kecepatan jauh lebih tinggi dan daya tahan lebih baik. Evolusi ini dilanjutkan dengan NVMe (Non-Volatile Memory Express), sebuah protokol yang dirancang khusus untuk memaksimalkan potensi chip flash. Hasilnya: kecepatan transfer data yang begitu tinggi hingga penyimpanan tak lagi menjadi bottleneck.

Dari punchcard yang berlubang hingga chip NVMe berukuran sekecil flashdisk, evolusi media penyimpanan mencerminkan perjalanan panjang komputasi manusia: lebih cepat, lebih ringkas, dan kapasitas yang nyaris tanpa batas.

Sumber Akademik Valid:

PC thread | Dapatkan informasi komputer dan teknologi terkini, lengkap dengan ragam tutorial dan tips bermanfaat, dikemas secara ringan, komprehensif dan mendalam!